BANJIR JAKARTA (SALAH
PEMERINTAH ATAU KURANG SADARNYA MASYARAKAT??)
Banjir
lagi, banjir lagi! Betul, banjir sudah tidak asing lagi bagi masyarakat ibu
kota Jakarta. Cerah hujan yang tinggi menyebabkan Jakarta dalam keadaan
darurat, sistem drainase yang buruk dan jebolnya tanggul pun menyebabkan
meningkatnya aliran volume sungai di beberapa wilayah Jakarta.
Secara geografis, Jakarta rentan
terhadap banjir. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geografis (BMKG) pun sudah
menyatakan bahwa akhir tahun 2013 ini akan menjadi tahun yang sulit bagi
Jakarta karena curah hujan yang tinggi disertai dengan intensitas petir. Namun,
banjir Jakarta sekarang ini bukan sekali dua kali terjadi, jadi salah siapa ini
bisa terjadi?
Seperti yang kita ketahui,
Jakarta saja tidak punya peta saluran, dan jebolnya beberapa tanggul
menyebabkan masyarakat menuding kesalahan tersebut kepada pemerintah. Tetapi
apakah benar itu kesalahan pemerintah seutuhnya? Banyak kita lihat penyebab
utama terjadinya banjir di ibu kota adalah sampah. Pembuangan sampah yang
sembarangan membuat aliran sungai ‘mampet’ walaupun curah hujan 2013 ini tidak
setinggi tahun 2007 tetap saja Jakarta perlu penataan ruang lebih lanjut karena
tanah untuk meresap air sudah tertutup bangunan dan pemerintah perlu mengambil
tindakan tegas akan hal itu.
Kalau saja kesadaran masyarakat
untuk tidak membuang sampah sembarangan tinggi, maka banjir Jakarta pun mungkin
tidak akan sampai titik darurat. Dan pemerintah pun harus mengambil tindakan
tegas akan banjir ini dengan melakukan metode pendekatan lestari agar
menghindari terjadinya banjir tiap tahun. Serta disediakan pula tempat sampah
disetiap sisi jalan agar generasi dini tahu penting dan manfaatnya membuang
sampah pada tempatnya, agar kedepannya Jakarta tidak banjir lagi.