1. Current-account
deficit problems drove the rupiah to become among the worst performing
currencies last year.
2. The
government is allowed to increase its bonds issuance up to 50 percent of
its indicative target.
3. Indonesian
bonds are in high demands as the strengthening rupiah and declining inflation
are boosting investors’ returns.
4. Oil
output rebounds post haze but production remains below target.
5. Most
emerging tocks rise on reports of China’s reform plan.
6. The new
subsidiary will assist Singaporeans wanting to invest in Indonesia.
7. Timah
may double profit on higher selling price.
8. Global
tin deficit may increase to 20,000 tons this year, from 7,400 in 2013.
9. MIM has
eld talks with several potential investors and it expects to launch its first
products in the next quarters.
10. China
faces ‘mini crisis’ on debt defaults.
TRANSLATE:
1)
Masalah akun deficit
terkini mendorong rupiah menjadi di antara mata uang berkinerja terburuk tahun
lalu.
2)
Pemerintah
diperbolehkan untuk meningkatkan penerbitan obligasi hingga 50 persen dari
target indikatif tersebut.
3)
Obligasi
Indonesia yang dalam permintaan tinggi karena penguatan rupiah dan penurunan
inflasi adalah meningkatkan pengembalian investor.
4)
Produksi minyak melambung
paska kabut tetapi produksi tetap di bawah target.
5)
Kebanyakan tocks
muncul naik pada laporan rencana reformasi Cina.
6)
Anak perusahaan
baru akan membantu Singapura yang ingin berinvestasi di Indonesia.
7)
Timah dapat melipatgandakan
keuntungan pada harga jual yang lebih tinggi.
8)
Defisit timah
global mungkin meningkat menjadi 20.000 ton tahun ini, dari 7.400 pada tahun
2013.
9)
MIM telah mengadakan
pembicaraan dengan beberapa calon investor dan mereka mengharapkan untuk
meluncurkan produk pertama di kuartal berikutnya.
10)
China menghadapi
'mini krisis' pada kegagalan hutang.