Senin, 29 April 2013

SUMMARY OF THE SECRET

Chapter 1:  The Secret Revealed



This chapter is the intro to the book.  It introduces the
reader to several "experts" in the use of the Law of Attraction.
 Apparently everyone knew about his except for us.
 The premise of this chapter (and of the whole book) is that
your thoughts attract other similar thougths and circumstances,
therefore, your thoughts create your reality.  That is, if you
think you have bad luck you will have bad luch and more of it.
 The good thing is that the opposite is also true.
 Your thoughts send out a frequency to the universe and the
universe responds to that frequency by bringin to you more of the same.
 "Your thoughts become things".



Chapter 2:  The Secret Made Simple



The Law of Attraction is always there - just like the laws of gravity
and other physical laws of the universe.  Emotions are like
your gauge that tells you how you are feeling, and thinking.
 That is, even if you think that you are going to win the
lottery, if your gut tells you that the odds are against you, you will
not win.  That is, you have to believe, beyond any doubt that
you will win.  If you don't "feel" the confidence you are not
there with your thoughts.   You have to feel good to know that
you are in the right frequency required.  If you are feeling
bad, immediately make yourself feel good by listening to your favorite
music, feeling thankful for something you already have, or emmitting
the strongest of feelings - love.



Chapter 3:  How to Use the Secret



The Law of Attraction grants every wish you ask. There are 3 simple steps in the Creative Process: ASK, BELIEVE, AND RECEIVE. Believing is an important part becasue if you don't truly believe that you can get what you ask for, you won't emit the proper "frequency" to the universe. It takes no time and no effort for the universe to respond to what you ask for. Therefore, if you want money, it is just as easy for the Universe to give you 1 Million dollars as it is to give you 1 dollar. However, it is wise to test out the law by asking for something small at first and then go to the bigger items. This will build your confidence in your power as well.


Chapter 4:  Powerful Processes



Expectation is a powerful force. Therefore, expect what you want, not what you don't want. Gratitude is also a powerful force. By being grateful, you send out a more powerful signal to the universe. Visualization also serves this purpose. The universe will then return the reality as you saw it in your mind. This has been preached forever by past leaders. Make the Law of Attraction a habit, not just a onece-in-a-while thing. At the end of each day or at the beginning, or both, review what you did not like and immediately focus on how to make things better. This will change your frame of thinking and attract to you what you want.



Chapter 5:  The Secret to Money



The same principles apply to Money. Don't focus on lack of money or the many bills you get daily. Focus instead on wealth, and plenty of it. You have to believe you already have it and feel good about having it. You must tell yourself "I can afford that" instead of the popular "I can't afford that!". Also, give money in order to get money. By doing this you are telling the universe that you have plenty of money in your pocket. Therefore, you will attract more money. Also, visualize checks arriving in your mailbox, as opposed to bills. Be positive and proactive.
>

Chapter 6:  The Secret to Relationships



To attract relationships, make sure that your thoughts are positive on this subject. Also, make sure to align all other non-verbal communications. That is, your thoughts, words, actions, and surroundings. An example given in the book (of many) is to not park your car in the middle of your driveway. This tells potential partners that you don't have room for their car. Instead, part it to one side, thus allowing for the second vehicle :)
Treat yourself with Love and respect to attract the same. Love yourself first and the Law of Attraction will send you more love. Also, focus on your partner's strengths not their weaknesses. Appreciate the qualities of others. Be positive and believe in your power.



Chapter 7:  The Secret to Health



Patients get cured from believing that a pill will cure them. The placebo effect. That is, it's not the medicine itself, but the thought that the medicine is effective is what counts. To have good health, focus on good health. Laughter attracts joy, releases negativity and leads to miraculous cures. I guess laughter is the best medicine. Disease is a mental state that is fed by fear, and the constant reminder and talking about it. To prevent it or cure it, just turn your thoughts to positive outcomes and health and eternal youth. Do not listen to society'snegative messages about desease and aging. Avoid talking about disease or joining others when they discuss diseases.



Chapter 8:  The Secret to the World



If you resist something, you will actually attract it. To change this, go within yourself and emit a new signal with thoughts and feelings. Focus on trust, love, abundance, peace. Don't focus on the negativity of our present world. Life is meant to be abundant, and THERE IS ENOUGH FOR EVERYONE. Your thoughts and feelings will allow you to tap onto this unlimited supply. Praise and bless everything and everyone. This will allow you to align with the highest frequency available - LOVE.



Chapter 9:  The Secret to You




Everything is Energy - including you. Recall from Science class that "energy can neither be created nor destroyed, it can only be transformed". You are a magnet and can attract everything you want. The Universe emerges from thought. We are the creators of our destiny and of the Universe. You have an unlimited supply of ideas. We are all connected and we are all One. Always remember that what you want is only a thought away. Set yourself to the same frequency as what you want by focusing on it as if it were an absolute fact.


Chapter 10:  The Secret to Life




You are the teacher who writes on your blackboard. All you need to do is feel good now. Use your newly discovered power, and you will attract even more power. THE END.

My Personal Note:
The time is NOW to act. We are living in a brave new world that is totally different than that of our ancestors. Imagine the possibilities if they had known this secret. What you do is up to you now.

PELUANG USAHA

NAMA : MAHALIYA NAHARIYANTI
KELAS : 2SA01
NPM : 14611240





KATA PENGANTAR

            Puji serta syukur marilah kita panjatkan kepada kehadirat Tuhan YME yang telah memberikan begitu banyak nikmat yang mana makhluk-Nya pun tidak akan menyadari begitu banyak nikmat yang telah didapatkan dari-Nya. Selain itu, penulis juga merasa sangat bersyukur karena telah mendapatkan hidayah-Nya.
            Dengan nikmat dan hidayah-Nya pula kami dapat menyelesaikan penulisan makalah ini yang merupakan tugas mata kuliah Kewirausahaan. Penulis sampaikan terimakasih sebesar-besarnya kepada dosen pengampu mata kuliah Kewirausahaan, Rooshwan Budhi Utomo dan semua pihak yang turut membantu proses penyusunan makalah ini.
            Penulis menyadari dalam makalah ini masih begitu banyak kekurangan-kekurangan dan kesalahan-kesalahan baik dari isinya maupun struktur penulisannya, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran positif untuk perbaikan dikemudian hari.
            Demikian semoga makalah ini memberikan manfaat umumnya pada para pembaca dan khususnya bagi penulis sendiri. Amin.











BAB I : PENDAHULUAN


A.    Topik Bahasan
1)      Fase pendekatan untuk mengidentifikasikan peluang bisnis atau usaha
2)      Gagasan-gagasan peluang bisnis baru
3)      Langkah-langkah yang harus dijalankan dalam bisnis

B.     Tujuan
1)      Dapat memahami pengertian peluang bisnis
2)      Dapat memahami gagasan peluang bisnis


.




BAB II : PEMBAHASAN

Suatu usaha dimulai karena adanya suatu peluang bisnis dan ketertarikan pada keuntungan yang diharapkan dari usaha tersebut. Mewujudkan peluang menjadi kenyataan adalah proses yang memerlukan waktu relatif cukup lama. Waktu yang diperlukan untuk mengatur prasyarat, seperti menjajaki layak tidaknya suatu usaha tersebut, pencarian sumber modal, ketersediaan bahan baku, sumber daya alam dan tenaga kerja yang tersedia serta ketersediaan pasar untuk menyalurkan barang/jasa yang dihasilkan.
Dengan demikian mengidentifikasi peluang-peluang bisnis baru, merupakan suatu hal yang tidak mudah bagi para pengusaha terutama bagi para pemula. Karakteristik dari hal baru tersebut yang membuat pekerjaan menjadi sulit, karena fakta yang diperoleh untuk membuktikan kasus atau yang mendukung untuk berinvestasi hanya sedikit.
1)      Ada 2 fase pendekatan untuk mengidentifikasikan peluang bisnis, yaitu:
®    Fase untuk menemukan gagasan
®    Fase untuk mengidentifikasikan peluang bisnis dalam kaitannya dengan gagasan.

2)      Empat tempat untuk memperoleh gagasan-gagasan peluang bisnis baru, yaitu :
®    Dirisendiri
Sumber gagasan yang paling dekat dan mudah adalah pada diri sendiri. Hanya saja membutuhkan kepekaan.
®     Pelanggan
Sumber kedua, yaitu diperoleh melalui pelanggan. Kita dapat mengetahui kekurangan atau kelebihan produk yang mereka beli. Melalui keluhan ataupun kepuasaan yang mereka sampaikan, dari hal itu kita dapat memperoleh ide untuk membuat produk sesuai dengan yang diinginkan pelanggan.
®    Pasar
Keberhasilan produk disuatu pasar kerap kali dapat melahirkan gagasan yang sukes-sukses. Kita juga bisa melihat peluang dipasar, misalnya produk-produk apa saja yang banyak dibutuhkan konsumen disuatu pasar yang persediaannya terbatas.
®    Produk yang gagal
Sumber ke 4 lahirnya bisnis adalah produk-produk yang gagal. Dengan adanya produk yang gagal kita bisa mengevaluasi yang mendalam atas produk yang gagal, sementara dipasar masih ada permintaan yang cukup besar atas produk-produk yang gagal tersebut. Karena masih banyaknya permintaan produsen bisa menghilangkan ciri-ciri negatifnya.

Selain empat sumber gagasan bisnis tersebut di atas, kita juga bisa mengambil gagasan bisnis dari masalah-masalah yang dihadapi oleh manusia. Empat langkah yang harus diselesaikan dalam menjalankan bisnis :
1.      Analisis persoalan
Langkah penting pertama adalah analisis persoalan, mengapa orang yakin bahwa setiap gagasan produk yang dikembangkan akan berhasil dan memberi keuntungan / provit.
2.      Analisis situasi
Analisis sitausi ini tujuannya untuk menghasilkan pengetahuan yang perlu untuk menentukan secara tepat apa yang dituntut dalam mengembangkan gagasan agar sukses dipasaran.
3.      Merumuskan
Kalau pengetahuan tentang analisis bisnis sudah mencukupi, mulailah dengan langkah ketiga. Merumuskan dan memeriksa hal-hal yang tidak atau belum diketahui yang dapat melahirkan atau justru akan memporak-porandakan gagasan bisnis / usaha.
4.      Mensurvei pelanggan sasaran
Langkah keempat, yaitu melakukan riset mengenai pelanggan sasaran. Supaya berhasil, perusahaan harus bisa memproduksi barang yang sifatnya unik, lain dari yang lain sehingga lebih diminati dari pada produk pesaingnya.
v  Contoh usaha yang sukses (Majalah BISNIS KITA edisi 10/1/Januari 2005).
Mr. Celup,s. Sugiarto, Thomas Linardi dan Mulyadi Wijaya mendapat ide bisnis jualan makanan seafood dari Malaysia, dimana makanan yang dipesan pelanggan dicelupkan dulu dalam adonan panas sebelum disajikan. Ia mengadaptasi dengan nama yang unik, karena melalui tahapan celup, maka menamakan usahanya sebagai Mr. Celup’s. Dengan nama itu, Mr. Celup’s pun dikejar-kejar pemikat yang ingin “mencelup” makanan khas itu. Saat ini, tawaran kerja sama untuk membesarkan nama Mr. Celup’s datang dari berbagai penjuru. Oleh karena itu saat ini Mr. Celup’s mudah ditemui diberbagai kota di Indonesia. Sekalipun ide usaha ini tidak orisinil, tetapi dengan pemilihan nama yang unik, bisnis tersebut meledak.








BAB III : PENUTUP

Kesimpulan :
Suatu usaha dimulai karena adanya suatu peluang bisnis dan ketertarikan pada keuntungan yang diharapkan dari usaha tersebut. 2 fase pendekatan untuk mengidentifikasin peluang bisnis, yaitu :
a)      Fase untuk menemukan gagasan
b)      Fase untuk mengidentifikasikan peluang bisnis dalam kaitannya dengan gagasan.
Selain 2 fase tersebut di atas terdapat juga 4 tempat untuk menemukan gagasan bisnis:
a.       Diri sendiri
b.      Pelanggan
c.       Pasar
d.      Produk yang gagal.





DAFTAR PUSTAKA
http://ikhsanu.blogspot.com/2009/05/peluang-usaha.html#.UX4onMr9VEM

Minggu, 28 April 2013

KEWIRAUSAHAAN

NAMA  : MAHALIYA NAHARIYANTI
KELAS : 2SA01
NPM : 14611240


KATA PENGANTAR

            Puji serta syukur marilah kita panjatkan kepada kehadirat Tuhan YME yang telah memberikan begitu banyak nikmat yang mana makhluk-Nya pun tidak akan menyadari begitu banyak nikmat yang telah didapatkan dari-Nya. Selain itu, penulis juga merasa sangat bersyukur karena telah mendapatkan hidayah-Nya baik iman maupun islam.
            Dengan nikmat dan hidayah-Nya pula kami dapat menyelesaikan penulisan makalah ini yang merupakan tugas mata kuliah Kewirausahhan. Penulis sampaikan terimakasih sebesar-besarnya kepada dosen pengampu mata kuliah Kewirausahaan, Rooshwan Budhi Utomo dan semua pihak yang turut membantu proses penyusunan makalah ini.
            Penulis menyadari dalam makalah ini masih begitu banyak kekurangan-kekurangan dan kesalahan-kesalahan baik dari isinya maupun struktur penulisannya, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran positif untuk perbaikan dikemudian hari.
            Demikian semoga makalah ini memberikan manfaat umumnya pada para pembaca dan khususnya bagi penulis sendiri. Amin.



                                                                                                    











BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Kewirausahaan (Entrepreneurship) adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.
Wirausaha secara historis sudah dikenal sejak diperkenalkan oleh Richard Castillon pada tahun 1755. Beberapa istilah wirausaha seperti di Belanda dikenadengan ondernemer, di Jerman dikenal dengan unternehmer. Pendidikan kewirausahaan mulai dirintis sejak 1950-an di beberapa negara seperti Eropa, Amerika, dan Kanada. Bahkan sejak 1970-an banyak universitas yang mengajarkan kewirausahaan atau manajemen usaha kecil. Pada tahun 1980-an, hampir 500 sekolah di Amerika Serikat memberikan pendidikan kewirausahaan. DI Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi berkembang.
Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan. Muncul pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia unggul.
Pada makalah ini dijelaskan tentang pengertian, hakekat, ciri-ciri dan karakteristik dan peran kewirausahaan dalam perekonomian nasional.
B.     Topik Bahasan
1.      Pengertian kewirausahaan
2.      Hakekat kewirausahaan
3.      Ciri – ciri dan karakteristik kewirausahaan
4.      Peran kewirausahaan dalam perekonomian nasional


C.    Tujuan
1.      Dapat memahami pengertian kewirausahaan.
2.      Dapat memahami hakekat kewirausahaan
3.      Dapat memahami ciri – ciri dan karakteristik kewirausahaan.
4.      Dapar ,memahami peran kewirausahaan dalam perekonomian nasional.





















BAB II
PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAN KEWIRAUSAHAAN
Kewirausahaan (Entrepreneurship) atau Wirausaha adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.
Kewirausahaan memiliki arti yang berbeda-beda antar para ahli atau sumber acuan karena berbeda-beda titik berat dan penekanannya. Richard Cantillon (1775), misalnya, mendefinisikan kewirausahaan sebagai bekerja sendiri (self-employment). Seorang wirausahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya pada masa yang akan datang dengan harga tidak menentu. Jadi definisi ini lebih menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi risiko atau ketidakpastian. Berbeda dengan para ahli lainnya, menurut Penrose (1963) kegiatan kewirausahaan mencakup indentfikasi peluang-peluang di dalam sistem ekonomi sedangkan menurut Harvey Leibenstein (1968, 1979) kewirausahaan mencakup kegiatan yang dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya dan menurut Peter Drucker, kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan.]Muncul pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia unggul.

Ø  SEJARAH KEWIRAUSAHAAN
Wirausaha secara historis sudah dikenal sejak diperkenalkan oleh Richard Castillon pada tahun 1755. Di luar negeri, istilah kewirausahaan telah dikenal sejak abad 16, sedangkan di Indonesia baru dikenal pada akhir abad 20. Beberapa istilah wirausaha seperti di Belanda dikenadengan ondernemer, di Jerman dikenal dengan unternehmer. Pendidikan kewirausahaan mulai dirintis sejak 1950-an di beberapa negara seperti Eropa, Amerika, dan Kanada. Bahkan sejak 1970-an banyak universitas yang mengajarkan kewirausahaan atau manajemen usaha kecil. Pada tahun 1980-an, hampir 500 sekolah di Amerika Serikat memberikan pendidikan kewirausahaan. Di Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi berkembang.

B.     HAKEKAT KEWIRAUSAHAAN
Dari beberapa konsep yang ada ada 6 hakekat penting kewirausahaan sebagai berikut ( Suryana,2003 : 13), yaitu :
1.      Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis (Acmad Sanusi, 1994).
2.      Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create the new and different) (Drucker, 1959).
3.      Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (Zimmerer. 1996).
4.      Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (start-up phase) dan perkembangan usaha (venture growth) (Soeharto Prawiro, 1997).
5.       Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru (creative), dan sesuatu yang berbeda (inovative) yang bermanfaat memberi nilai lebih.
6.      Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber melaui cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru yang lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk memberikan kepuasan kepada konsumen.

C.    CIRI  - CIRI  DAN KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN
Ciri-ciri seorang wirausahaan adalah:
·         Percaya diri
·         Berorientasikan tugas dan hasil
·         Pengambil risiko
·         Kepemimpinan
·         Keorisinilan
·         Berorientasi ke masa depan
·         Jujur dan tekun

Menurut Munawir Yusuf (1999)
Ciri kewirausahaan yaitu:
1. Motivasi berprestasi
2. Kemandirian
3. Kreativitas
4. Pengambilan resiko (sedang)
5. Keuletan
6. Orientasi masa depan
7. Komunikatif dan reflektif
8. Kepemimpinan
9. Locus of Contro
10. Perilaku instrumental
11. Penghargaan terhadap uang.

Ciri dan Kemampuan Wirausahaan Tangguh:
·         Berpikir dan bertindak strategik, adaptif terhadap perubahan dalam berusaha mencari peluang keuntungan termasuk yang mengandung resiko agak besar dan dalam
mengatasi masalah.
·         Selalu berusaha untuk mendapat keuntungan melalui berbagai keunggulan dalam memuaskan langganan.
·         Berusaha mengenal dan mengendalikan kekuatan dan kelemahan perusahaan (dan pengusahanya) serta meningkatkan kemampuan dengan sistem pengendalian intern.
·         Selalu berusaha meningkatkan kemampuan dan ketangguhan perusahaan terutama dengan pembinaan motivasi dan semangat kerja serta pemupukan permodalan.

Ciri-ciri seorang wirausahaan adalah:
·      Memiliki sifat keyakinan, kemandirian, individualitas, optimisme.
·      Selalu berusaha untuk berprestasi, berorientasi pada laba, memiliki ketekunan dan ketabahan, memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras, energik ddan memiliki inisiatif.
·      Memiliki kemampuan mengambil risiko dan suka pada tantangan.
·      Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain dan suka terhadap saran dan kritik yang membangun.
·      Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serba bisa dan memiliki jaringan bisnis yang luas.
·      Memiliki persepsi dan cara pandang yang berorientasi pada masa depan.
·      Memiliki keyakinan bahwa hidup itu sama dengan kerja keras.

Pendapat lain M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer (1993; 6-7 ) mengemungkakan delapan karakteristik yang meliputi :
·      Memiliki rasa tanggung jawab atas usaha-usaha yang dilakukannya.
·      Lebih memilih risiko yang moderat.
·      Percaya akan kemampuan dirinya untuk berhasil
·      Selalu menghendaki umpan balik yang segera
·      Berorientasi ke masa depan, perspektif, dan berwawasan jauh ke depan
·      Memiliki semangat kerja dan kerja keras untuk mewujudkan keinginannya demi masa depan yang lebih baik .
·      Memiliki ketrampilan dalam mengorganisasikan sumber daya untuk menciptakan nilai tambah
·      Selalu menilai prestasi dengan uang

D.    PERAN WIRAUSAHAAN DALAM PEREKONOMIAN NASIONAL
Seorang wirausaha berperan baik secara internal maupun eksternal. Secara internal seorang wirausaha berperan dalam mengurangi tingkat kebergantungan terhadap orang lain, meningkatkan kepercayaan diri, serta meningkatkan daya beli pelakunya. Secara eksternal, seorang wirausaha berperan dalam menyediakan lapangan kerja bagi para pencari kerja. Dengan terserapnya tenaga kerja oleh kesempatan kerja yang disediakan oleh seorang wirausaha, tingkat pengangguran secara nasional menjadi berkurang.
Menurunnya tingkat pengangguran berdampak terhadap naiknya pendapatan perkapita dan daya beli masyarakat, serta tumbuhnya perekonomian secara nasional. Selain itu, berdampak pula terhadap menurunnya tingkat kriminalitas yang biasanya ditimbulkan oleh karena tingginya pengangguran.
Seorang wirausaha memiliki peran sangat besar dalam melakukan wirausaha. Peran wirausaha dalam perekonomian suatu negara adalah:
  • Menciptakan lapangan kerja
  • Mengurangi pengangguran
  • Meningkatkan pendapatan masyarakat
  • Mengombinasikan faktor–faktor produksi (alam, tenaga kerja, modal dan keahlian)
  • Meningkatkan produktivitas nasiona





















BAB III
KESIMPULAN DAN PENUTUP


A.    KESIMPULAN
1.      PENGERTIAN KEWIRAUSAHAAN
kewirausahaan adalah proses menciptakan sesuatu yang lain dengan menggunakan waktu dan kegiatan disertai modal dan resiko serta menerima balas jasa dan kepuasan serta kebebasan pribadi. Kewirausahaan adalah suatu sikap mental, pandangan, wawasan serta pola pikir dan pola tindak seseorang terhadap tugas-tugas yang menjadi tanggungjawabnya dan selalu berorientasi kepada pelanggan. Atau dapat juga diartikan sebagai semua tindakan dari seseorang yang mampu memberi nilai terhadap tugas dan tanggungjawabnya.

2.      HAKEKAT KEWIRAUSAHAAN
Dari beberapa konsep yang ada ada 6 hakekat penting kewirausahaan sebagai berikut ( Suryana,2003 : 13), yaitu : nilai, kemampuan, proses penerapan kreativitas dan inovasi, usaha, sesuatu yang baru, dan nilai tambah

3.      CIRI – CIRI DAN KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN
Terdapat beberapa ciri – ciri dan karakteristik kewirausahaan. Ciri-ciri seorang wirausahaan adalah:
·         Percaya diri
·         Berorientasikan tugas dan hasil
·         Pengambil risiko
·         Kepemimpinan
·         Keorisinilan
·         Berorientasi ke masa depan
·         Jujur dan tekun

Karakteristik kewirausahaan yaitu :
·           tanggung jawab
·            resiko
·           Percaya
·           umpan balik
·           prioritas ke masa depan
·           semangat kerja
·           prestasi
·           ketrampilan.

4.      PERAN WIRAUSAHAAN DALAM PEREKONOMIAN NASIONAL
Ø  Menciptakan lapangan kerja
Ø  Mengurangi pengangguran
Ø  Meningkatkan pendapatan masyarakat
Ø  Mengombinasikan faktor–faktor produksi
Ø  Meningkatkan produktivitas nasiona



B.     PENUTUP

Puji syukur atas kemudahan dan kelancaran dalam mengerjakan makalah ini. Semoga makalah ini bisa memberikan manfaat sekarang atau kedepannya.











DAFTAR PUSTAKA