Chapter 1: The Secret Revealed
This chapter is the intro to the book. It introduces the
reader to several "experts" in the use of the Law of Attraction.
Apparently everyone knew about his except for us.
The premise of this chapter (and of the whole book) is that
your thoughts attract other similar thougths and circumstances,
therefore, your thoughts create your reality. That is, if you
think you have bad luck you will have bad luch and more of it.
The good thing is that the opposite is also true.
Your thoughts send out a frequency to the universe and the
universe responds to that frequency by bringin to you more of the same.
"Your thoughts become things".
Chapter 2: The Secret Made Simple
The Law of Attraction is always there - just like the laws of gravity
and other physical laws of the universe. Emotions are like
your gauge that tells you how you are feeling, and thinking.
That is, even if you think that you are going to win the
lottery, if your gut tells you that the odds are against you, you will
not win. That is, you have to believe, beyond any doubt that
you will win. If you don't "feel" the confidence you are not
there with your thoughts. You have to feel good to know that
you are in the right frequency required. If you are feeling
bad, immediately make yourself feel good by listening to your favorite
music, feeling thankful for something you already have, or emmitting
the strongest of feelings - love.
Chapter 3: How to Use the Secret
The
Law of Attraction grants every wish you ask. There are 3 simple steps
in the Creative Process: ASK, BELIEVE, AND RECEIVE. Believing is an
important part becasue if you don't truly believe that you can get what
you ask for, you won't emit the proper "frequency" to the universe. It
takes no time and no effort for the universe to respond to what you ask
for. Therefore, if you want money, it is just as easy for the Universe
to give you 1 Million dollars as it is to give you 1 dollar. However,
it is wise to test out the law by asking for something small at first
and then go to the bigger items. This will build your confidence in
your power as well.
Chapter 4: Powerful Processes
Expectation
is a powerful force. Therefore, expect what you want, not what you
don't want. Gratitude is also a powerful force. By being grateful, you
send out a more powerful signal to the universe. Visualization also
serves this purpose. The universe will then return the reality as you
saw it in your mind. This has been preached forever by past leaders.
Make the Law of Attraction a habit, not just a onece-in-a-while thing.
At the end of each day or at the beginning, or both, review what you did
not like and immediately focus on how to make things better. This will
change your frame of thinking and attract to you what you want.
Chapter 5: The Secret to Money
The
same principles apply to Money. Don't focus on lack of money or the
many bills you get daily. Focus instead on wealth, and plenty of it.
You have to believe you already have it and feel good about having it.
You must tell yourself "I can afford that" instead of the popular "I
can't afford that!". Also, give money in order to get money. By doing
this you are telling the universe that you have plenty of money in your
pocket. Therefore, you will attract more money. Also, visualize checks
arriving in your mailbox, as opposed to bills. Be positive and
proactive.
>
Chapter 6: The Secret to Relationships
To
attract relationships, make sure that your thoughts are positive on
this subject. Also, make sure to align all other non-verbal
communications. That is, your thoughts, words, actions, and
surroundings. An example given in the book (of many) is to not park
your car in the middle of your driveway. This tells potential partners
that you don't have room for their car. Instead, part it to one side,
thus allowing for the second vehicle :)
Treat yourself with Love and
respect to attract the same. Love yourself first and the Law of
Attraction will send you more love. Also, focus on your partner's
strengths not their weaknesses. Appreciate the qualities of others. Be
positive and believe in your power.
Chapter 7: The Secret to Health
Patients
get cured from believing that a pill will cure them. The placebo
effect. That is, it's not the medicine itself, but the thought that the
medicine is effective is what counts. To have good health, focus on
good health. Laughter attracts joy, releases negativity and leads to
miraculous cures. I guess laughter is the best medicine. Disease is a
mental state that is fed by fear, and the constant reminder and talking
about it. To prevent it or cure it, just turn your thoughts to positive
outcomes and health and eternal youth. Do not listen to
society'snegative messages about desease and aging. Avoid talking about
disease or joining others when they discuss diseases.
Chapter 8: The Secret to the World
If
you resist something, you will actually attract it. To change this, go
within yourself and emit a new signal with thoughts and feelings.
Focus on trust, love, abundance, peace. Don't focus on the negativity
of our present world. Life is meant to be abundant, and THERE IS ENOUGH
FOR EVERYONE. Your thoughts and feelings will allow you to tap onto
this unlimited supply. Praise and bless everything and everyone. This
will allow you to align with the highest frequency available - LOVE.
Chapter 9: The Secret to You
Everything
is Energy - including you. Recall from Science class that "energy can
neither be created nor destroyed, it can only be transformed". You are a
magnet and can attract everything you want. The Universe emerges from
thought. We are the creators of our destiny and of the Universe. You
have an unlimited supply of ideas. We are all connected and we are all
One. Always remember that what you want is only a thought away. Set
yourself to the same frequency as what you want by focusing on it as if
it were an absolute fact.
Chapter 10: The Secret to Life
You
are the teacher who writes on your blackboard. All you need to do is
feel good now. Use your newly discovered power, and you will attract
even more power. THE END.
My Personal Note:
The time is NOW
to act. We are living in a brave new world that is totally different
than that of our ancestors. Imagine the possibilities if they had known
this secret. What you do is up to you now.
Senin, 29 April 2013
PELUANG USAHA
NAMA : MAHALIYA NAHARIYANTI
KELAS : 2SA01
NPM : 14611240
Selain empat sumber gagasan bisnis tersebut di atas, kita juga bisa mengambil gagasan bisnis dari masalah-masalah yang dihadapi oleh manusia. Empat langkah yang harus diselesaikan dalam menjalankan bisnis :
KELAS : 2SA01
NPM : 14611240
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur marilah kita
panjatkan kepada kehadirat Tuhan YME yang telah memberikan begitu banyak nikmat
yang mana makhluk-Nya pun tidak akan menyadari begitu banyak nikmat yang telah
didapatkan dari-Nya. Selain itu, penulis juga merasa sangat bersyukur karena
telah mendapatkan hidayah-Nya.
Dengan nikmat dan hidayah-Nya pula
kami dapat menyelesaikan penulisan makalah ini yang merupakan tugas mata kuliah
Kewirausahaan. Penulis sampaikan terimakasih sebesar-besarnya kepada dosen
pengampu mata kuliah Kewirausahaan, Rooshwan Budhi Utomo dan semua pihak yang turut membantu
proses penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari dalam makalah ini
masih begitu banyak kekurangan-kekurangan dan kesalahan-kesalahan baik dari
isinya maupun struktur penulisannya, oleh karena itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran positif untuk perbaikan dikemudian hari.
Demikian semoga makalah ini
memberikan manfaat umumnya pada para pembaca dan khususnya bagi penulis
sendiri. Amin.
BAB I : PENDAHULUAN
A.
Topik Bahasan
1)
Fase
pendekatan untuk mengidentifikasikan peluang bisnis atau usaha
2) Gagasan-gagasan peluang bisnis baru
3) Langkah-langkah yang harus
dijalankan dalam bisnis
B. Tujuan
1) Dapat memahami pengertian peluang
bisnis
2) Dapat memahami gagasan peluang
bisnis
.
BAB II : PEMBAHASAN
Suatu
usaha dimulai karena adanya suatu peluang bisnis dan
ketertarikan pada keuntungan yang diharapkan dari usaha tersebut. Mewujudkan peluang
menjadi kenyataan adalah proses
yang memerlukan waktu relatif cukup lama. Waktu yang diperlukan untuk mengatur
prasyarat, seperti menjajaki layak tidaknya suatu usaha tersebut, pencarian
sumber modal, ketersediaan bahan baku, sumber daya alam dan tenaga kerja yang tersedia serta ketersediaan pasar
untuk menyalurkan barang/jasa yang dihasilkan.
Dengan
demikian mengidentifikasi peluang-peluang bisnis baru,
merupakan suatu hal yang tidak mudah bagi para pengusaha terutama bagi para
pemula. Karakteristik dari hal baru tersebut yang membuat
pekerjaan menjadi sulit, karena fakta yang diperoleh untuk membuktikan kasus
atau yang mendukung untuk berinvestasi hanya sedikit.
1) Ada
2 fase pendekatan untuk mengidentifikasikan peluang bisnis,
yaitu:
® Fase
untuk menemukan gagasan
® Fase
untuk mengidentifikasikan
peluang bisnis dalam kaitannya dengan
gagasan.
2) Empat
tempat untuk memperoleh gagasan-gagasan peluang bisnis baru,
yaitu :
®
Dirisendiri
Sumber gagasan yang paling dekat dan mudah adalah pada diri sendiri. Hanya saja membutuhkan kepekaan.
Sumber gagasan yang paling dekat dan mudah adalah pada diri sendiri. Hanya saja membutuhkan kepekaan.
® Pelanggan
Sumber kedua, yaitu diperoleh melalui pelanggan. Kita dapat mengetahui kekurangan atau kelebihan produk yang mereka beli. Melalui keluhan ataupun kepuasaan yang mereka sampaikan, dari hal itu kita dapat memperoleh ide untuk membuat produk sesuai dengan yang diinginkan pelanggan.
Sumber kedua, yaitu diperoleh melalui pelanggan. Kita dapat mengetahui kekurangan atau kelebihan produk yang mereka beli. Melalui keluhan ataupun kepuasaan yang mereka sampaikan, dari hal itu kita dapat memperoleh ide untuk membuat produk sesuai dengan yang diinginkan pelanggan.
®
Pasar
Keberhasilan produk disuatu pasar kerap kali dapat melahirkan gagasan yang sukes-sukses. Kita juga bisa melihat peluang dipasar, misalnya produk-produk apa saja yang banyak dibutuhkan konsumen disuatu pasar yang persediaannya terbatas.
Keberhasilan produk disuatu pasar kerap kali dapat melahirkan gagasan yang sukes-sukses. Kita juga bisa melihat peluang dipasar, misalnya produk-produk apa saja yang banyak dibutuhkan konsumen disuatu pasar yang persediaannya terbatas.
® Produk
yang gagal
Sumber ke 4 lahirnya
bisnis adalah produk-produk yang gagal. Dengan adanya produk yang gagal kita
bisa mengevaluasi yang mendalam atas produk yang gagal, sementara dipasar masih
ada permintaan yang cukup besar atas produk-produk yang gagal tersebut. Karena
masih banyaknya permintaan produsen bisa menghilangkan ciri-ciri negatifnya.
Selain empat sumber gagasan bisnis tersebut di atas, kita juga bisa mengambil gagasan bisnis dari masalah-masalah yang dihadapi oleh manusia. Empat langkah yang harus diselesaikan dalam menjalankan bisnis :
1. Analisis
persoalan
Langkah penting pertama
adalah analisis persoalan, mengapa orang yakin bahwa setiap gagasan produk yang
dikembangkan akan berhasil dan memberi keuntungan / provit.
2. Analisis
situasi
Analisis sitausi ini tujuannya
untuk menghasilkan pengetahuan yang perlu untuk menentukan secara tepat apa
yang dituntut dalam mengembangkan gagasan agar sukses dipasaran.
3. Merumuskan
Kalau pengetahuan tentang analisis bisnis sudah mencukupi, mulailah dengan langkah ketiga. Merumuskan dan memeriksa hal-hal yang tidak atau belum diketahui yang dapat melahirkan atau justru akan memporak-porandakan gagasan bisnis / usaha.
Kalau pengetahuan tentang analisis bisnis sudah mencukupi, mulailah dengan langkah ketiga. Merumuskan dan memeriksa hal-hal yang tidak atau belum diketahui yang dapat melahirkan atau justru akan memporak-porandakan gagasan bisnis / usaha.
4. Mensurvei
pelanggan sasaran
Langkah keempat, yaitu
melakukan riset mengenai pelanggan sasaran. Supaya berhasil, perusahaan harus
bisa memproduksi barang yang sifatnya unik, lain dari yang lain sehingga lebih
diminati dari pada produk pesaingnya.
v Contoh
usaha yang sukses (Majalah
BISNIS KITA edisi 10/1/Januari
2005).
Mr. Celup,s. Sugiarto, Thomas Linardi dan Mulyadi Wijaya mendapat ide bisnis jualan makanan seafood dari Malaysia, dimana makanan yang dipesan pelanggan dicelupkan dulu dalam adonan panas sebelum disajikan. Ia mengadaptasi dengan nama yang unik, karena melalui tahapan celup, maka menamakan usahanya sebagai Mr. Celup’s. Dengan nama itu, Mr. Celup’s pun dikejar-kejar pemikat yang ingin “mencelup” makanan khas itu. Saat ini, tawaran kerja sama untuk membesarkan nama Mr. Celup’s datang dari berbagai penjuru. Oleh karena itu saat ini Mr. Celup’s mudah ditemui diberbagai kota di Indonesia. Sekalipun ide usaha ini tidak orisinil, tetapi dengan pemilihan nama yang unik, bisnis tersebut meledak.
Mr. Celup,s. Sugiarto, Thomas Linardi dan Mulyadi Wijaya mendapat ide bisnis jualan makanan seafood dari Malaysia, dimana makanan yang dipesan pelanggan dicelupkan dulu dalam adonan panas sebelum disajikan. Ia mengadaptasi dengan nama yang unik, karena melalui tahapan celup, maka menamakan usahanya sebagai Mr. Celup’s. Dengan nama itu, Mr. Celup’s pun dikejar-kejar pemikat yang ingin “mencelup” makanan khas itu. Saat ini, tawaran kerja sama untuk membesarkan nama Mr. Celup’s datang dari berbagai penjuru. Oleh karena itu saat ini Mr. Celup’s mudah ditemui diberbagai kota di Indonesia. Sekalipun ide usaha ini tidak orisinil, tetapi dengan pemilihan nama yang unik, bisnis tersebut meledak.
BAB
III : PENUTUP
Kesimpulan :
Suatu usaha dimulai karena adanya suatu peluang bisnis dan ketertarikan pada keuntungan yang diharapkan dari usaha tersebut. 2 fase pendekatan untuk mengidentifikasin peluang bisnis, yaitu :
Suatu usaha dimulai karena adanya suatu peluang bisnis dan ketertarikan pada keuntungan yang diharapkan dari usaha tersebut. 2 fase pendekatan untuk mengidentifikasin peluang bisnis, yaitu :
a) Fase
untuk menemukan gagasan
b) Fase
untuk mengidentifikasikan peluang bisnis dalam kaitannya dengan gagasan.
Selain
2 fase tersebut di atas terdapat juga 4 tempat untuk menemukan gagasan bisnis:
a. Diri
sendiri
b. Pelanggan
c. Pasar
d. Produk
yang gagal.
DAFTAR
PUSTAKA
http://ikhsanu.blogspot.com/2009/05/peluang-usaha.html#.UX4onMr9VEM
Minggu, 28 April 2013
KEWIRAUSAHAAN
NAMA : MAHALIYA NAHARIYANTI
KELAS : 2SA01
NPM : 14611240
KELAS : 2SA01
NPM : 14611240
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur marilah kita
panjatkan kepada kehadirat Tuhan YME yang telah memberikan begitu banyak nikmat
yang mana makhluk-Nya pun tidak akan menyadari begitu banyak nikmat yang telah
didapatkan dari-Nya. Selain itu, penulis juga merasa sangat bersyukur karena
telah mendapatkan hidayah-Nya baik iman maupun islam.
Dengan nikmat dan hidayah-Nya pula
kami dapat menyelesaikan penulisan makalah ini yang merupakan tugas mata kuliah
Kewirausahhan. Penulis sampaikan terimakasih sebesar-besarnya kepada dosen
pengampu mata kuliah Kewirausahaan, Rooshwan Budhi Utomo dan semua pihak yang turut membantu
proses penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari dalam makalah ini masih
begitu banyak kekurangan-kekurangan dan kesalahan-kesalahan baik dari isinya
maupun struktur penulisannya, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran positif untuk perbaikan dikemudian hari.
Demikian semoga makalah ini
memberikan manfaat umumnya pada para pembaca dan khususnya bagi penulis
sendiri. Amin.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Kewirausahaan
(Entrepreneurship) adalah
proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan.
Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam
menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha
baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.
Wirausaha secara historis sudah dikenal sejak diperkenalkan
oleh Richard Castillon pada tahun 1755. Beberapa istilah wirausaha seperti di
Belanda dikenadengan ondernemer, di Jerman dikenal dengan unternehmer.
Pendidikan kewirausahaan mulai dirintis sejak 1950-an di beberapa negara
seperti Eropa, Amerika, dan Kanada. Bahkan sejak 1970-an banyak universitas
yang mengajarkan kewirausahaan atau manajemen usaha kecil. Pada tahun 1980-an,
hampir 500 sekolah di Amerika Serikat memberikan pendidikan kewirausahaan. DI
Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau
perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan
seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan
formal maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan
menjadi berkembang.
Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut
wirausahawan. Muncul pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur)
mempunyai cara berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka
mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait
dengan nilai nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia unggul.
Pada makalah ini dijelaskan tentang pengertian, hakekat,
ciri-ciri dan karakteristik dan peran kewirausahaan dalam perekonomian
nasional.
B. Topik
Bahasan
1.
Pengertian kewirausahaan
2.
Hakekat kewirausahaan
3.
Ciri – ciri dan karakteristik
kewirausahaan
4.
Peran kewirausahaan dalam
perekonomian nasional
C. Tujuan
1.
Dapat memahami pengertian
kewirausahaan.
2.
Dapat memahami hakekat kewirausahaan
3.
Dapat memahami ciri – ciri dan
karakteristik kewirausahaan.
4.
Dapar ,memahami peran kewirausahaan
dalam perekonomian nasional.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN KEWIRAUSAHAAN
Kewirausahaan (Entrepreneurship)
atau Wirausaha adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan
membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif,
peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses
tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau
ketidakpastian.
Kewirausahaan memiliki arti yang berbeda-beda
antar para ahli atau sumber acuan karena berbeda-beda titik berat dan
penekanannya. Richard Cantillon (1775), misalnya, mendefinisikan kewirausahaan
sebagai bekerja sendiri (self-employment). Seorang
wirausahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya pada
masa yang akan datang dengan harga tidak menentu. Jadi definisi ini lebih
menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi risiko atau ketidakpastian.
Berbeda dengan para ahli lainnya, menurut Penrose (1963) kegiatan kewirausahaan
mencakup indentfikasi peluang-peluang di dalam sistem ekonomi sedangkan menurut
Harvey Leibenstein (1968, 1979) kewirausahaan mencakup kegiatan yang dibutuhkan
untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum
terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi
produksinya belum diketahui sepenuhnya dan menurut Peter Drucker,
kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.
Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan.]Muncul
pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara
berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi,
panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai nilai,
sikap dan perilaku sebagai manusia unggul.
Ø SEJARAH KEWIRAUSAHAAN
Wirausaha
secara historis sudah dikenal sejak diperkenalkan oleh Richard Castillon pada
tahun 1755. Di
luar negeri, istilah kewirausahaan telah dikenal sejak abad 16, sedangkan di
Indonesia baru dikenal pada akhir abad 20. Beberapa istilah wirausaha seperti
di Belanda dikenadengan ondernemer, di Jerman dikenal dengan unternehmer. Pendidikan
kewirausahaan mulai dirintis sejak 1950-an di beberapa negara seperti Eropa,
Amerika, dan Kanada. Bahkan sejak 1970-an banyak universitas yang mengajarkan
kewirausahaan atau manajemen usaha kecil. Pada tahun 1980-an, hampir 500
sekolah di Amerika Serikat memberikan pendidikan kewirausahaan. Di
Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau
perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan
seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan
formal maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan
menjadi berkembang.
B. HAKEKAT
KEWIRAUSAHAAN
Dari
beberapa konsep yang ada ada 6 hakekat penting kewirausahaan sebagai berikut (
Suryana,2003 : 13), yaitu :
1.
Kewirausahaan adalah suatu nilai
yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber daya, tenaga
penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis (Acmad Sanusi, 1994).
2.
Kewirausahaan adalah suatu kemampuan
untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create the new and
different) (Drucker, 1959).
3.
Kewirausahaan adalah suatu proses
penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang
untuk memperbaiki kehidupan (Zimmerer. 1996).
4.
Kewirausahaan adalah suatu nilai
yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (start-up phase) dan perkembangan
usaha (venture growth) (Soeharto Prawiro, 1997).
5.
Kewirausahaan adalah suatu proses dalam
mengerjakan sesuatu yang baru (creative), dan sesuatu yang berbeda (inovative)
yang bermanfaat memberi nilai lebih.
6.
Kewirausahaan adalah usaha
menciptakan nilai tambah dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber melaui
cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut
dapat diciptakan dengan cara mengembangkan teknologi baru, menemukan
pengetahuan baru, menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang
baru yang lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan
menemukan cara baru untuk memberikan kepuasan kepada konsumen.
C. CIRI - CIRI
DAN KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN
Ciri-ciri seorang wirausahaan
adalah:
·
Percaya diri
·
Berorientasikan tugas dan hasil
·
Pengambil risiko
·
Kepemimpinan
·
Keorisinilan
·
Berorientasi ke masa depan
·
Jujur dan tekun
Menurut Munawir Yusuf
(1999)
Ciri kewirausahaan yaitu:
1. Motivasi berprestasi
2. Kemandirian
3. Kreativitas
4. Pengambilan resiko (sedang)
5. Keuletan
6. Orientasi masa depan
7. Komunikatif dan reflektif
8. Kepemimpinan
9. Locus of Contro
10. Perilaku instrumental
11. Penghargaan terhadap uang.
Ciri kewirausahaan yaitu:
1. Motivasi berprestasi
2. Kemandirian
3. Kreativitas
4. Pengambilan resiko (sedang)
5. Keuletan
6. Orientasi masa depan
7. Komunikatif dan reflektif
8. Kepemimpinan
9. Locus of Contro
10. Perilaku instrumental
11. Penghargaan terhadap uang.
Ciri dan Kemampuan Wirausahaan Tangguh:
·
Berpikir dan bertindak strategik,
adaptif terhadap perubahan dalam berusaha mencari peluang keuntungan termasuk
yang mengandung resiko agak besar dan dalam
mengatasi masalah.
mengatasi masalah.
·
Selalu berusaha untuk mendapat
keuntungan melalui berbagai keunggulan dalam memuaskan langganan.
·
Berusaha mengenal dan mengendalikan
kekuatan dan kelemahan perusahaan (dan pengusahanya) serta meningkatkan
kemampuan dengan sistem pengendalian intern.
·
Selalu berusaha meningkatkan
kemampuan dan ketangguhan perusahaan terutama dengan pembinaan motivasi dan
semangat kerja serta pemupukan permodalan.
Ciri-ciri seorang wirausahaan adalah:
· Memiliki sifat keyakinan, kemandirian, individualitas,
optimisme.
· Selalu berusaha untuk berprestasi, berorientasi pada laba,
memiliki ketekunan dan ketabahan, memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras,
energik ddan memiliki inisiatif.
· Memiliki kemampuan mengambil risiko dan suka pada tantangan.
· Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang
lain dan suka terhadap saran dan kritik yang membangun.
· Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serba
bisa dan memiliki jaringan bisnis yang luas.
· Memiliki persepsi dan cara pandang yang berorientasi pada
masa depan.
·
Memiliki keyakinan bahwa hidup itu
sama dengan kerja keras.
Pendapat lain M.
Scarborough dan Thomas W. Zimmerer (1993; 6-7 ) mengemungkakan
delapan karakteristik yang meliputi :
· Memiliki rasa tanggung jawab atas usaha-usaha yang
dilakukannya.
· Lebih memilih risiko yang moderat.
· Percaya akan kemampuan dirinya untuk berhasil
· Selalu menghendaki umpan balik yang segera
· Berorientasi ke masa depan, perspektif, dan berwawasan jauh
ke depan
· Memiliki semangat kerja dan kerja keras untuk mewujudkan keinginannya
demi masa depan yang lebih baik .
· Memiliki ketrampilan dalam mengorganisasikan sumber daya
untuk menciptakan nilai tambah
·
Selalu menilai prestasi dengan uang
D. PERAN WIRAUSAHAAN DALAM PEREKONOMIAN
NASIONAL
Seorang
wirausaha berperan baik secara internal maupun eksternal. Secara internal
seorang wirausaha berperan dalam mengurangi tingkat kebergantungan terhadap
orang lain, meningkatkan kepercayaan diri, serta meningkatkan daya beli
pelakunya. Secara eksternal, seorang wirausaha berperan dalam menyediakan
lapangan kerja bagi para pencari kerja. Dengan terserapnya tenaga kerja oleh
kesempatan kerja yang disediakan oleh seorang wirausaha, tingkat pengangguran
secara nasional menjadi berkurang.
Menurunnya
tingkat pengangguran berdampak terhadap naiknya pendapatan perkapita dan daya beli masyarakat,
serta tumbuhnya perekonomian secara nasional. Selain itu, berdampak pula
terhadap menurunnya tingkat kriminalitas yang biasanya ditimbulkan oleh karena
tingginya pengangguran.
Seorang
wirausaha memiliki peran sangat besar dalam melakukan wirausaha. Peran
wirausaha dalam perekonomian suatu negara adalah:
- Menciptakan lapangan kerja
- Mengurangi pengangguran
- Meningkatkan pendapatan masyarakat
- Mengombinasikan faktor–faktor produksi (alam, tenaga kerja, modal dan keahlian)
- Meningkatkan produktivitas nasiona
BAB
III
KESIMPULAN
DAN PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. PENGERTIAN KEWIRAUSAHAAN
kewirausahaan adalah proses
menciptakan sesuatu yang lain dengan menggunakan waktu dan kegiatan disertai
modal dan resiko serta menerima balas jasa dan kepuasan serta kebebasan
pribadi. Kewirausahaan adalah suatu sikap mental, pandangan, wawasan serta pola
pikir dan pola tindak seseorang terhadap tugas-tugas yang menjadi
tanggungjawabnya dan selalu berorientasi kepada pelanggan. Atau dapat juga
diartikan sebagai semua tindakan dari seseorang yang mampu memberi nilai
terhadap tugas dan tanggungjawabnya.
2.
HAKEKAT KEWIRAUSAHAAN
Dari beberapa konsep yang ada ada 6 hakekat penting
kewirausahaan sebagai berikut ( Suryana,2003 : 13), yaitu : nilai, kemampuan,
proses penerapan kreativitas dan inovasi, usaha, sesuatu yang baru, dan nilai
tambah
3. CIRI – CIRI DAN KARAKTERISTIK
KEWIRAUSAHAAN
Terdapat
beberapa ciri – ciri dan karakteristik kewirausahaan. Ciri-ciri seorang
wirausahaan adalah:
·
Percaya diri
·
Berorientasikan tugas dan hasil
·
Pengambil risiko
·
Kepemimpinan
·
Keorisinilan
·
Berorientasi ke masa depan
·
Jujur dan tekun
Karakteristik
kewirausahaan yaitu :
·
tanggung jawab
·
resiko
·
Percaya
·
umpan balik
·
prioritas ke masa depan
·
semangat kerja
·
prestasi
·
ketrampilan.
4. PERAN
WIRAUSAHAAN DALAM PEREKONOMIAN NASIONAL
Ø Menciptakan lapangan kerja
Ø Mengurangi pengangguran
Ø Meningkatkan pendapatan masyarakat
Ø Mengombinasikan faktor–faktor
produksi
Ø Meningkatkan produktivitas nasiona
B. PENUTUP
Puji syukur atas kemudahan dan
kelancaran dalam mengerjakan makalah ini. Semoga makalah ini bisa memberikan
manfaat sekarang atau kedepannya.
DAFTAR
PUSTAKA
Langganan:
Postingan (Atom)